Total Pageviews

Saturday, February 18, 2012

Poffertjes: Cemilan Di Sore Hari

Bunda Ez

Sabtu, 18 Februari 2012


Menu kali ini adalah teman minum teh di sore hari, yang cukup ringan dan mudah membuatnya.
Resep yang saya post kebetulan didapat dari bungkus tepung terigu yang dibeli di toko ketika saya tinggal di Belanda tempo doeloe. Berarti sudah sangat kuno sekale....
Meskipun kuno dan sederhana, tapi dijamin deh bakal ketagihan....
Cetakan Poffertjes banyak dijual di Indonesia; di toko bahan kue dan juga di Pasar Ular, Tanjung Priok Jakarta. Bagusnya pilih cetakan yang berat. Semakin berat, berarti semakin lama menyimpan panas.
Okay? Kita mulai yak.

DST....


Linknya bisa dilihat disini :


                      Poffertjes: Cemilan Di Sore Hari


Friday, February 17, 2012

Ke Salalah, Siapa Mau Ikut....


Salalah terletak di wilayah Dhofar Region (bagian selatan) dari Negara Oman. Kota ini mempunyai Musim Muson yang sangat khas – biasa disebut Musim Khareef – yang hanya ada di Salalah dan sekitarnya.
Semua-mua yang tandus, pelan-pelan berganti jadi hijau. Banyak hujan, dan tentunya juga adem sampai 15 derajat di malam hari; yang ditandai dengan seringnya datang kabut tebal. Sementara itu, pada saat yang sama, rata-rata daerah lain (meski hanya beberapa puluh kilometer dari Salalah) masih menikmati musim yang sangat panas hingga 55 derajat. Ajaib, kan?


dst....


selanjutnya klik :

                     Ke Salalah, Siapa Mau Ikut....


                        

Friday, February 10, 2012

Balado Buncis ala Timteng


Masakan ini terinspirasi saat membeli makanan matang di salah satu supermarket di Abu Dhabi. Ternyata bahannya mirip dengan balado buncis, hanya ada beberapa tambahan bumbu. Bisa pakai buncis frozen, jika kebetulan nggak ada buncis fresh, terutama buat Anda yang tinggal di luar negeri.
Balado Buncis termasuk jenis masakan yang cepat, dan biasanya digemari para penyuka pedas. Tapi, soal pedasnya bisa diatur sendiri, sesuai selera.


dst,.....

silahkan klik : 
                                       

                       Balado Buncis ala Timteng







Wednesday, February 08, 2012

Kabut di Abu Dhabi


Setiap kali akan memasuki pergantian musim – baik dari musim panas ke musim dingin, atau sebaliknya – Kota Abu Dhabi, tempat saya tinggal, selalu dikepung kabut yang kadar ketebalannya bervariasi.
Tanda-tanda kabut akan datang, biasanya, dimulai dengan munculnya lembab yang terlihat di kaca jendela pada malam hari. Lalu, pagi-pagi, semua langsung tampak putih di mana-mana. Dan, saat matahari bersinar, kita bisa melihat bentuknya yang bulat sempurna, sangat cantik....
Namun, sering juga kabut tiba-tiba muncul tanpa ada tanda-tanda. Bahkan, di musim dingin, kabut tebal pun kadang datang.

dst....

silahkan klik di :



                   Kabut di Abu Dhabi






Thursday, February 02, 2012

Asem Asem Kacang Merah

 

Kacang yang satu ini memang sangat compatible. Dimasak apa pun – mulai dari sop, asem asem, angeun kacang dari Tanah Parahyangan, arem arem kacang merah, bahkan sebagai hidangan penutup: es kacang merah yang terkenal dari Menado, juga es puter – kacang merah tetap menarik untuk dihidangkan.
Kali ini ditampilkan menu yang simple, tapi lumayan sedap: Asem Asem Kacang Merah.

Selanjutnya silahkan klik :
                                    

                     Asem Asem Kacang Merah





Wednesday, February 01, 2012

Panas - Dingin di Timur Tengah

Postingan perdana untuk TNOL :


Tahun ini memang terasa cukup istimewa buat penduduk di Timur Tengah. Pasalnya, musim dinginnya beneran berasa dingin. Brrr....
Mungkin buat mereka yang terbiasa mandi salju, hawa dingin di sini jadi nggak istimewa-istimewa amat. Tapi, percaya nggak sih kalau suhu terendah di rata-rata tanah gurun UAE (United Arab Emirates, alias Timur Tengah – Red) saat ini tembus sampai 0 derajat? Di Kuwait dilaporkan pada malam hari malah sampai minus (-)3 derajat!

dst...


silahkan klik : 

Panas - Dingin di Timut Tengah

Bunda Estherlita Suryoputro, Dari Dunia Maya ke Dunia Cetak

 

MENGAKU tak pernah bisa diam, selalu ingin memberi manfaat setiap menit per menit dalam hidupnya, itulah yang membuat Bunda Esther dikenal sebagai workaholic. Padahal, di rumahnya di Abu Dhabi, dia hanya tinggal bersama suaminya, Bambang Santoso yang bekerja di sebuah perusahaan minyak. Sementara putra tunggalnya, Bestramy D Santoso, sedang kuliah S3 di Doha.

selanjutnya :

silahkan klik di :